Jumat, 16 September 2011

FASE

Pengertian Fase
Fase adalah keadaan suatu zat yang seragam dalam komposisi kimia dan bentuk fisiknya

Fase adalah zat yang homogen secara kimia dan fisika.
Phase is homogeneous, physically, distinct and mechanically separable portion of a system 
Phase is defined as that part of a system which is chemically and physically uniform thoughout (Gordon M Barrow.1976.Physical Chemistry.International Student Edition; hlm 307)
Macam Fase
Benda pada umumnya memiliki 3 fase yaitu:
·         Fase Padat
Dalam keadaan padatan gaya-gaya intermolekul menjaga molekul-molekul berada dalam hubungan spasial tetap. Letak molekul sangat berdekatan dan teratur, gaya tarik antarmolekul sangat kuat sehingga gerakan molekul tidak bebas. Gerakan molekul zat padat hanya terbatas bergetar(vibrasi) dan berputar(rotasi) di tempat saja. Molekul-molekulnya tidak mudah dipisahkan sehingga bentuknya selalu tetap.
·         Fase Cair
Dalam cairan, gaya-gaya antarmolekul menjaga molekul tetap berada berdekatan, namun tidak ada hubungan spasial yang tetap. Gerakan molekul cukup bebas, bentuknya mudah berubah tetapi volumenya tetap. Molekul zat cair dapat berpindah tempat tetapi tidak mudah meninggalkan kelompoknya karena masih terdapat gaya tarik menarik.
 ·         Fase Gas
Dalam keadaan gas molekul lebih terpisah dan gaya tarik antarmolekul relatif tidak mempengaruhi gerakannya. Bergerak sangat bebas karena gaya tarik menarik antarmolekul hampir tidak ada. Volume dan bentuknya mudah berubah. Zat gas dapat mengisi seluruh ruangan yang ada. (Purwanto, Budi.2009.Semesta Fenomena Fisika.Surakarta:PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri; hlm 76-77)
Fase-fase suatu zat(padat, cair, gas) dapat terbentuk pada temperatur dan tekanan tertentu yang tak dapat saling berubah yang dapat menunjukkan kesetimbangan fase zat-zat tersebut
Transisi Fase
Transisi Fase adalah konversi spontan dari satu fase ke fase yang lain, terjadi pada temperatur dan tekanan tertentu. Transisi fase dapat digunakan untuk mendefinisikan wujud zat. Sebuah transisi fase menandakan perubahan struktur dan dapat dikenali dari perubahan drastis dari sifat-sifatnya. Menggunakan definisi ini, wujud zat yang berbeda adalah tiap keadaan termodinamika yang dibedakan dari keadaan lain dengan sebuah transisi fasa. Air dapat dikatakan memiliki beberapa wujud padat yang berbeda. Munculnya sifat superkonduktifitas dihubungkan dengan suatu transisi fase, sehingga ada keadaan superkonduktif. Begitu pula, keadaan kristal cair dan feromagnetik ditandai oleh transisi fase dan memiliki sifat-sifat berlainan

Transisi fase terjadi pada temperatur tertentu untuk suatu tekanan tertentu. Jadi, pada tekanan 1 Bar, es adalah fase stabil dari air di bawah 0˚C, tetapi diatas 0˚C air cair lebih stabil. Ini menunjukan bahwa di bawah 0˚C potensial kimia es lebih rendah daripada potensial kimia cairan, µ (s) <  µ (l). Dan diatas 0˚C , µ (l) <  µ (s). (Atkins,PW.1999.Kimia Fisika.Jakarta:Erlangga; hlm 145)

Temperatur Transisi adalah temperatur dimana terdapat dua fase dalam Kesetimbangan. (http://kf/Kesetimbangan fasa dan diagram fasa _ Chem-Is-Try.Org _ Situs Kimia Indonesia _.htm/25 mei 2010). Temperatur Transisi dapat pula diartikan sebagai temperatur dimana kedua potensial kimia bertemu dan µ (s) =  µ (l). (Atkins,PW.1999.Kimia Fisika.Jakarta:Erlangga; hlm 145)

            Transisi Fase yang diramalkan secara Termodinamika dapat berlangsung terlalu lambat untuk mempunyai arti dalam praktiknya. Misalnya, pada temperatur dan tekanan normal, potensial kimia grafit lebih rendah daripada potensial kimia intan, sehingga ada kecenderungan termodinamik untuk intan berubah menjadi grafit. Dalam gas dan cairan, mobilitas molekul-molekul memungkinkan transisi fase berlangsung secara cepat, tetapi dalam padatan ketidakstabilan termodinamika terperangkap di dalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar